Selasa, 04 April 2017

INFO RELIGI SUKOHARJO


Asal Mula Nama Ki Ageng Balak

Makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan (foto: Bramantyo/Okezone)



SUKOHARJO - Makam Ki Ageng Balak di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ramai dikunjungi masyarakat baik dari dalam maupun luar kota. Pada bulan Suro yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa pada umumnya, jumlah pengunjung makam lebih banyak.,Menurutnya, sejarah Ki Ageng Balak memiliki beragam versi. Ada yang menyebut Ki Ageng Balak adalah seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit. Di sisi lain, Ki Ageng Balak disebut sebagai pendiri Desa Mertan yang semasa hidupnya mengajarkan kebaikan dan berbagi kepada sesama.Sebab itulah banyak warga datang untuk berziarah dan kadang menginap selama beberapa hari di areal makam. Mereka tidur di tempat terbuka beralaskan  Tikar yang sudah di persiapkan bagi yang membutuhkan ya,.
Namun kisah yang paling banyak beredar menyebut Ki Ageng Balak adalah Raden Sujono, putra Prabu Brawijaya V. Di Majapahit, Raden Sujono menjabatkan diri sebagai pradot agung (hakim) yang bertugas menegakkan aturan di Keraton Majapahit.
Raden Sujono kemudian meninggalkan Kraton Majapahit secara diam-diam, setelah dipaksa menikah oleh Prabu Brawijaya V.  lalu belio  mengembara, Pangeran Sujono dihadang oleh dua orang begal (rampok) bernama Simbarjo dan Simbarjoyo.
Raden Sujono berhasil mengalahkan Simbarjo dan Simbarjoyo dan keduanya pun sepakat mengabdi sebagai abdi dalem Raden Sujono.
Sementara sepeninggalan Raden Sujono, kondisi Majapahit mulai berubah. Semula adem ayem gemahripah lohjinawi, berubah menjadi pageblug (banyak musibah). Panen gagal, banyak hama wereng, dan timbul wabah penyakit.
Melihat kondisi Majapahit, Brawijaya V berdoa hingga akhirnya mendapat petunjuk dari Sang Hyang Widi bahwa yang bisa menyelesaikan masalah tersebut hanya Raden Sujono. Prabu Brawijaya V lantas memerintahkan pasukan mencari keberadaan Raden Sujono untuk membawanya pulang.
Raden Sujono menolak untuk kembali, namun ia memberikan saran dan prasarana yang harus dilakukan oleh Prabu Brawijaya V untuk memulihkan kondisi Majapahit. Lambat laun kondisi Majapahit memang pulih kembali.
"Berawal dari cerita itulah, Raden Sujono bisa menyelesaikan berbagai masalah maka sampai saai ini makamnya terkenal sebagai spesialis menyelesaikan masalah (bagi yang percaya)," 
Nama Ki Ageng Balak memiliki dua arti dan merupakan turunan dari kisah tersebut. Arti pertama Balak adalah mbalelo atau membangkang (melawan). Ini karena dia menolak perintah Prabu Brawijaya V saat diminta menikah dan saat diminta pulang ke Keraton Majapahit.
Sedangkan arti kedua, Balak adalah pageblug yang berarti Raden Sujono bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di Majapahit. "Karena itu namanya terkenal sebagai Ki Ageng Balak dan nama aslinya mulai tersamarkan," ungkapnya.
Namun sebagai juru kunci, Heri justru memiliki pandangan lain mengenai siapa sebenarnya Ki Ageng Balak. Baginya, Ki Ageng Balak tidak berkaitan dengan sejarah melainkan hanya cerita yang berkembang di masyarakat.
Kalau cerita berdasarkan sejarah,otomatis kisahnya berjalan runut (berurutan) dan memiliki tahun. Kemudian bila garis keturunan ditarik kemana pun, pasti akan diketahui.
"Misalnya dikatakan beliau putra Brawijaya V dari garwa selir. Namun selir yang mana? siapa nama ibunya? Berbeda jika itu sejarah, pasti diketahui siapa nama ibunya. "Dicari dari buku, abad manapun tidak akan ada, karena ini hanya cerita," ini lah sedikit cerita asal usul siapa kiageng balak kami mengucap kan bayak trima kasih untuk pembaca, kami mohon maaf bilamana bayak kurang lebih ya tentang cerita ini, semoga ini dapat menambah wawasan untuk kita semua. salam dari kami (SEMERU TOUR) untuk keritik dan saran sangat kami harapkan, trimakasi sapejumpa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar