Kab. Semarang: Masih di
Ungaran, ada sebuah tempat menarik dan indah sekali untuk kalangan anak
muda dan liburan keluarga. Tempat tersebut ada di kecamatan
Banyubiru yg bernama Bukit Cinta. Bukit cinta adalah salah satu tempat
wisata di Ungaran yang menyuguhkan pemandangan hamparan luas Rawa
Pening. Bukit Cinta menjadi destinasi wisata yang berada di sekitar Rawa Pening bagi kalangan anak muda. Dan jangan salah, nama Bukit Cinta
untuk tempat ini tentunya ada cerita menarik yang melatar belakangi
pemberian nama tersebut. Jadi penasaran dengan alasan pemberian nama
Bukit Cinta dan apa saja pesona yang dimiliki tempat ini? Berikut ulasannya
tentang “Pesona Indah Dan Mitos Dari Bukit Cinta Banyubiru Bukit Cinta,
Keindahan Dan Mitos Cinta”
Bukit Cinta (sebelum diberikan nama)
merupakan sebuah tempat tinggi yang dimanfaatkan oleh Pemerintahan
Kolonial Belanda sebagai Gardu Pemantau Pertumbuhan Enceng Gondog yang terhampar di Rawa Pening. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan
pertumbuhan enceng gondog karena keberadaan pembangkit listrik tenaga
air yang dikembangkan di Rawa Pening oleh kolonial Belanda. Tetapi
setelah Indonesia merdeka dan pada tahun 1975, Gardu Pemantau
Pertumbuhan Enceng Gondog ini di kembangkan oleh pemerintah Indonesia,
tepatnya pemerintah daerah kabupaten Ungaran untuk menjadi Gardu
Pemandangan Alam Rawa Pening. Tetapi pengembangan tersebut mulai dikenal
dan dapat dinikmati oleh masyarakat umum sejak tahun 1983. Luas area
pengembangan tempat wisata Bukit Cinta tidak lebih dari 2 hektar dan di
kelola secara langsung oleh pememerintah daerah kabupaten Semarang.
Pengembangan sampai sekarang (tahun 2013 akhir) pun terus
dilakukan untuk memberikan fasilitas yang memadahi bagi pengunjung
tempat ini.

Setelah mengetahui sejarah singkat
tentang tempat ini (sebelum diberikan nama), sekarang saatnya mengulas
tentang nama dari tempat ini, yatu Bukit Cinta. Nama “Bukit Cinta” tidak
semata-mata diberikan kepada tempat ini secara begitu saja. Ada sedikit
sejarah yang menjadi alasan mengapa tempat ini dinamakan seperti itu.
Berdasarkan informasi, alasan mengapa tempat ini
dinamakan “Bukit Cinta” karena tempat ini dulunya sering dijadikan
tempat “bercinta” oleh muda-mudi jaman itu. Hah,
apakah hanya itu alasannya??? Tentu saja tidak. Ada beberapa alasan lain
tentang pemberian nama tempat ini. Alasan yang terbaru adalah semenjak
dibuka untuk umum, tempat ini kebanyakan dikunjungi oleh pasangan
muda-mudi yang sedang dimadu kasih. Tentu saja nama tempat ini “Bukit
Cinta” sangat cocok dari alasan-alasan di atas.
Oh iya, ini ada informasi penting bagi pembaca sekalian yang sudah termakan mitos kalau datang ke tempat ini dengan pasangan (kekasih/pacar) bakalan segera putus. Tetapi setelah berklarifikasi kepada pengelola dan pedagang oleh-oleh di sekitar mengenai hal tersebut, ternyata pernyataan tersebut adalah salah besar dan itu cuma mitos belaka. Banyak orang tua yang sekarang sudah beranak pinak, bahkan bercucu datang kembali ke tempat ini untuk mengenang masa muda mereka. Dan itu membuktikan bahwa, pasangan yang datang ke Bukit Cinta akan segera putus adalah tidak benar dan hanya mitos belaka (nah loh!!!). dan tidak sedikit keluarga atau bapak-bapak dan ibu-ibu yang bernostalgia di sini mengajak sanak family dan bercerita, “di sini lho dulu abah mu nembak umi”. Itu adalah salah satu bukti bahwa mitos itu tidak benar. Jangan biarkan mitos yang belum tentu kebenarannya menghalangi niat Anda untuk menikmati pemandangan yang indah dan mengesankan di Bukit Cinta Banyu Biru. Ciptakan kenangan indahmu bersama pasangan di Bukit Cinta untuk cerita kepada anak cucumu.
Untuk harga tiket masuk hari biasa sebesar Rp6.000,- per orang dan untuk hari libur Rp7.500,- per orang. Sangat terjangkau untuk liburan murah bersama kekasih/pacar dan liburan murah bagi keluarga Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar